Tuesday, April 7, 2015

Bank Jatim (BJTM) dan Super Deviden (Serial Naked Investor)

Saham dengan deviden terbaik lainnya adalah Bank Jatim tbk dengan kode listing (BJTM). Mau tahu gimana performanya dan kapan kita entri ke untuk masuk mengoleksi saham ini ? can't wait longer !


Banyak yang mengatakan jika BJTM adalah saham perbankan lapis kedua, mirip sama Bank Jabar Banten (BJBR). Tapi, jika kita berhasil menemukan momen yang pas untuk berburu saham ini, dapat dipastikan gain yang akan kita dapat tidak kalah dengan saham-saham bluechip perbankan macam BBRI, BMRI, BBCA, atau BBNI. 

Nah, mari kita tengok sejarah. Seperti kata pepatah, "sejarah tidak pernah berubah. Yang berubah hanya nama dan peristiwa", [MPreeett !!]. Nyolot aje, Lu ah !

Kalo kagak percaya, lihat gambar di bawah ini :

sumber : infonewsbank.com
Nah, padahal jadwal pembagian "deviden  et impera" adalah berikut :


Cum Dividen:
Pasar reguler dan negosiasi pada 28 April 2014
Pasar tunai pada 2 Mei 2014 

Sekarang mari kita tengok berapakah harga saham Ntu BJTM saat 28 Aprim 2014. Check this out, Bro !


BJTM saat 28  April di kisaran 490 / lembar saham
Kita bagi deh sekarang, 40.61 / 490 = 8.3 %  WOWWW !!, [beneran, Ntu ?]
Beneran, Bro !! ini FAKTA !! bukan janji POLITISI !! [Huss ! jangan bawa-bawa politik ! ntar subversif tau rasa, Lo !] 



Nah, Sejarah perjalanan hidup BJTM ini nyaris mirip dengan BJBR. Kenapa coba ? Antara 25 November 2013 sampe 9 Januari, saham BJTM ada di kisaran 370 per lembar. Nah, berapa gain yang didapat ?

( 490 - 370 )/ 370 =  32.4 % [WOOWW !! SUPER WOWWW !! SUPER DUPER WOWWW !!!] <-- Huss !! Ribut Aje ni Orang !!

Nah, sekarang mari kita kalkulasi berapa gain yang di dapet dari mengoleksi saham BJTM saat akhir tahun 2013 atau awal Januari 2014. Gain yang akan didapet = 32.4 % + 8.3 % = 40.6 % .[Gile benerrr ]. Elu tuh yang bener-bener Gile !

Nah, tunggu .. jangan beranjak pantat dulu. Sekarang mari kita tengok performanya seandainya saja kita beli di akhir desember sampe menjelang awal januari 2015. Ternyata ada sedikit perbedaan. BJTM ini sudah mulai mendaki gunung sejak 18 Nopember. Liatin, nih !

Acuan kita November, Bro !!

Selepas pertengahan Nopember, BJTM segera bangkit dari tidur panjang. Harga saat 15 Nopember 2014 berada di angka Rp. 413. Nah, berapa harga saat April Mop ? Rp.559 / lembar. Wow !! angka segini belum lagi devidennya, Bro. Berapa deviden mau dibagi ? kabarnya 40 % dari keuntungan !!

Selamat berburu !! di bulan Nopember !! segera jual di bulan April !!

www.richwayout.blogspot.com 
 (Artikel Investasi Anda)

Sejarah Saham Bank Jabar [BJBR] (Serial Naked Investor)

Tempo hari Ane pernah membahas Saham, Capital Gain, dan Deviden so, Ane akan memberi gambaran tentang betapa legitnya saham yang satu ini. [saham apaan sih, Cing ?]. Saham obat Cacing ! "Cang-cing cang cing" aje omongan Lu. Saham yang akan Ane kupas adalah saham lapis kedua yang doyan nyebar duit cash dalam wujud deviden. Bukan Deviden et Impera loh ya ! awas ! sok-sok an ngutip malah salah kaprah Ente. Bikin maluuu cacing kremi aje .. [Iye-iye, Cing !].



And .. Ladies and Gentlemen .. saham yang akan Ane kupas sampe "telanjang bulat" adalah Bank Jabar Banten dengan kode listing (BJBR).



Sejarah mencatat, di tahun 2014, BJBR menyebar Deviden sebesar Rp. 757.280.340.065,- atau Rp78,10,- per saham. Dengan nilai target price fundamental 2014F Rp1,150, maka BJBR ketika itu menebar yield > 7%. Wow. Legit, kan ? Apalagi buat investor yang memang memberli saham tersebut di saat harga BJBR di bawah angka Rp 950/ lembar, maka capital gain ditambah deviden akan semakin menambah rejeki halal dan barakah. 

Nah, loh. Ente musti tahu juga bagaimana performa BJBR ini di tahun 2015. Tahu nggak dia mau nyebar yield berapa persen ? Nyaris sama, Bro ! di kisaran > 7%. Lihatin tabel ini, Bro !! ngiler gak ??



Antara Deviden dan Harga Saham (richwayout.blogspot.com)

Nah, jelas gamblang, kan ?
Sekarang, mari kita tengok sejarah pergerakan naik turunnya BJBR ini dalam beberapa tahun setahun terakhir. Sejarah terus berulang, Bro. Yang berbeda hanya nama dan tanggal peristiwa. Liatin saat diposisi tahun kemarin. Tanggal 7 April, nilai saham berada di kisaran 1182/ lembar. Tanggal itu adalah tanggal penentuan deviden tercatat. Segera selepas pemegang saham yang tercatatat mendapat deviden lewat, maka saham itu segera "turun berok". Meluncur sangat lama hingga balik lagi di posisi 760-an per lembar saham. Menjelang Desember BJBR akan bangkit dari tidur panjang lagi. Dia akan segera mendaki gunung hingga mendekati 1000 rupiah per lembar. Nah Loh, sejarah akan segera berulang lagi. Dan Ane yakin, beberapa tahun ke depan tren macam gini akan terus berulang. 


Klik aje gambar di bawah ini kalo pengen liat lebih jelas. 

Chart Pergerakan Saham BJBR

Kesimpulan :


Nggak perlu orang pintar kalo liat grafik macam ginian. [Eh-eh, jangan asal nguap loh ngomong !]

Lah iya, Bro. Kesimpulannya cuman satu. Beli saat rontok di kisaran bulan Oktober - awal Januari, jual lagi setelah pembagian deviden atawa pertengahan April. Dijamin, keuntungan Ente > 30%. [yakin, Lo].
Yakin !! Haqqul Yaqiiinn !!


Artikel Lain :
Investasi dan Imbal Hasil
Saham : Antara Deviden, dan Capital Gain
Bank Jatim dan Super Deviden


www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Friday, April 3, 2015

Investasi dan Imbal Hasil

Apa yang ingin diraih dari investasi ? tentu saja imbal hasil. Imbal hasil bisa bersifat materi, bisa pula bersifat sosial [memangnya ada ?]. Ada, Cing ! Semisal Ente meminjamkan uang kepada teman yang membutuhkan modal dengan perjanjian sharing saham, padahal Ente tidak berminat, namun Ente masih saja memutuskan untuk berinvestasi kepada usaha teman Ente, maka Ane yakin bahwa keputusan Ente menanamkan modal -sepenuhnya disokong oleh pertimbangan sosial. Ente sudah bermurah hati. Dan Ane yakin ganjaran Ente kelak bisa dijumpai di Sorga dalam bentuk yang jauh lebih baik [Omongan Lu kayak Pak Haji Aje !]. hehehehe ..  tapi khan ada benarnya, Bos.
sumber gambar : forum.detik.com
Begini-begini, terlepas dari keputusan yang bersifat sosial tadi, sebenarnya ber-investasi pastilah didasarkan ingin mendapatkan keuntungan. Nah, "iming-iming" mendapatkan keuntungan cepat bermodal modal nekat ini seringkali menggiring seseorang terperangkap dalam Lembah Hitam investasi bodong [Pyuh ! bahasa Lu hiperbolis bingiitts]. Iya, Bro. Manusia mana, sih, yang nggak "ngiler" membayangkan investasinya berkembang 100% dalam waktu 2 minggu, atau, manusia mana, sih, yang nggak "ngengkol" jakun saat ditawarin investasi dengan imbal 3000 % dalam waktu setahun. Nggak ada, Bro. Ane yakin nggak ada. Yang nggak tergiur tawaran "gitu-gitu" itu cuman ayam dan bebek. Selama manusia yang ditawarin masih waras dan bernapas, mereka sudah pasti tergiur. Namun dapat dipastikan manusia yang tergiur itu adalah manusia yang tidak berpengetahuan dalam hal finansial, atau istilahnya tidak "melek" terhadap investasi jenis "Asbabul Abab" [apaan lagi, tuh ? jangan pake istilah planet lain napa !]. Investasi Asbabul Abab adalah investasi yang berkembang dan bertahan hidup dengan hanya mengandalkan omong kosong para marketingnya.
   
Investasi Bodong (sumber : OJK)

Nah, berapa sih imbal hasil wajar sebuah investasi ?

Macem-macem, Bro. Banyak parameter yang menentukan. Namun parameter utamanya adalah jenis investasi.

Semisal investasi di bidang Property, di beberapa lokasi yang premium, imbal hasil pertahun bisa mencapai 50% hingga 100%. Tapi tentu saja angka tersebut tidaklah linier sepanjang tahun, karena tentu saja, investasi ini dipengaruhi oleh supply-demand yang jelas-jelas bersandar pada daya beli masyarakat.

Untuk investasi di bidang per"saham"an, imbal hasil dalam kondisi normal rata-rata mencapai 20%. Tapi tentu saja investasi jenis ini memiliki potensi kerugian yang sebanding dengan "gain" yang akan diraih. Sedangkan untuk turunan dari saham, semisal "option", memang memiliki imbal yang lebih besar dari investasi saham, tetapi patut dicatet, potensi kerugian juga semakin tinggi seandainya investor tidak membekali dirinya dengan pengetahuan yang dapat meminimalisir resiko. [tumben, serius amat bahasanya]. Jadi, semisal ada agen atau marketing nawarin jenis investasi yang menghasilkan imbal hasil di atas 20%, namun dia mengatakan jika uang akan ditaruh di sebuah deposito, maka sudah pasti alias haqqul yaqin bahwa investasi tersebut masuk dalam kategori ASBABUL ABAB. Bisa termehek-mehek kalo Ente sampe kena jeratan investasi jenis ini.

Kasus lain Reksadana, berapa sih imbal Reksadana ini ? bisa 10% - 15 %, tergantung jenis reksadana yang diambil, serta tergantung pula kepiawaian dari manajer investasi. Pengalaman Ane yang pernah ditelepon Marketing sebuah magement asset Reksadana, beliau berkata jika pengalaman tahun 2014, reksadana yang mereka kelola mampu menghasilkan imbal hasil sebesar 10%, padahal nih, Bro, management asset mereka beberapa kali meraih penghargaan sebagai salah satu management asset terbaik di Indonesia. Dan Ane yakin perkataan dia memang jujur sebab data tersebut memang masuk akal.

Tipe investasi lain adalah Obligasi. Berapa sih imbal hasil obligasi ? Sukuk Ritel Negara tercatat mengeluarkan yield pertahun antara 8.17-8.75%, sedangkan Obligasi korporasi 7.6% -10.8%. Tentu saja Obligasi korporasi biasanya sedikit lebih besar di banding Obligasi yang dikeluarkan oleh negara.

[wait-wait .. obligasi Ntu apaan, sih ? Gua bingung, Bro] Yaelah .. mulut Ane ngomel sampe kesemutan, Ente baru nanya sekarang. Obligasi itu Surat Utang. OBLIGASI ITU SURAT KASBON. Ntar Penerbit Surat Kasbon itu ngasih "ongkos terima kasih" kepada Ente-Ente yang sudah bersedia minjemin uang dalam wujud yield per tahun. Lumayan, kan ?!

Lain lagi apaan ya ? Nah iya, Deposito, Bro ! Deposito bisa dilihat di Bank-Bank langganan Ente. Biasanya dicantumin di papan skor, eh salah, papan pengumuman yang itu-tuh, ada kurs rupiah terhadap dollar segala. Coba cek, sejak dua tahun terakhir, imbal deposito berada di kisaran 6.25%. Angka segitu belum termasuk pajak pemenang, eh salah, pajak investor yang biasanya 20%. [yaahh kecil, dong !] . Kecil sih kecil, yang penting goyangannya [Emang Lu pikir lomba joged agustusan ?!!]. HEHEHE.

Yang lebih kecil lagi tabungan, Bro. Coba cek aja. Seingat Ane cuman 4%. Dan apalah arti 4% dibanding inflasi real yang mencapai 10%. Yang jelas dengan menyimpan duit cash di celengan semar, sama artinya duit Ente dicopet tuyul sebesar 10% setiap tahun. Dan jika Ente menyimpan duit di bank untuk keperluan investasi, maka camkan !, itu sama artinya membiarkan duit Ente dikemplang Babi Ngepet sebesar 6% setiap tahun. Waspadalah !! Waspadalah !!! 

Selepas ini apakah anda masih berani ngikut investasi macam MMM (Manusia Mengemplang Manusia) ?

www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

LQ45 saham-saham paling encer

LQ45, ya LQ 45. Labirin tipis gendang telinga kita pasti pernah denger Indeks saham berupa LQ45  [Nggak tuh ?]. Sumpah samber kapak 212 Wiro Sableng ?!!. Indeks ini sering kita dengar saat ada berita mengenai pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, seringkali berita ini bersanding dengan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia). Iya, kan ?

LQ 45 Index

Sebenarnya apa sih "Indeks" itu ? Indeks itu tolok ukur, Bro. Semacam termometer, gampangannya gitu. Jadi IHSG atau LQ45 ini menjadi tolok ukur kinerja saham di BEI. Apakah performanya moncer, stagnan, atau malah mencret-mencret. 

Kalau indeks IHSG ini merupakan indeks dari seluruh gabungan saham-saham yang tercatat di BEI, maka LQ45 ini merupakan indeks performa dari hanya 45 saham paling liquid. Apa itu liquid ? liquid itu encer. Nggak beku. Nggak mati suri. Atau nggak tinggal nama belaka yang terpampang di papan nisan BEI. 

Nah, kriterianya apaan buat masuk LQ45 ? banyak, Bro. Nggak usah pusing-pusing mikirin kriteria saham yang masuk LQ45. Yang jelas saham yang masuk LQ 45 ini akan direview setiap 6 bulan sekali, yaitu di awal bulan Februari dan Agustus. "Kenapa bulan Februari dan Agustus ?", karena Februari ada valentine, dan Agustus ada lomba panjat pinang [ngaco lu ah !]. Iya-iya memang ini jawaban ngaco. Lagian pertanyaan ente aneh-aneh melulu. "Nah kenapa jumlahnya cuman 45 ?". Mungkin untuk menghormati jasa pahlawan kita, Bro. Sebab Republik ini merdeka di tahun 1945 [beneran gak, nih]. Mungkin, Bro. Ane kan cuman bilang mungkin.

Nah, apa pentingnya LQ45 ?
Logika dengkul bisa kita gunakan dalam kasus ini, Bro. Begini. Saham yang bagus sudah pasti liquid. Tapi yang liquid belum tentu bagus. Bener nggak ? [ah, bingung gua !], Itu logika satu arah, Bro. Jadi kesimpulannya, saham-saham yang tertera di LQ45 berisi saham-saham yang bagus, dan sebagian juga berisi saham yang meskipun nggak bagus secara fundamental, tapi terus-menerus diperdagangkan oleh investor.

LQ45  periode Februari 2015 - Juli 2015.
No.Nama Emiten LQ45KodeStatus
1PT Astra Agro Lestari TbkAALITetap
2PT Adhi Karya (Persero) TbkADHITetap
3PT Adaro Energy TbkADROTetap
4PT AKR CorporindoAKRATetap
5PT Aneka Tambang TbkANTMTetap
6PT Astra International TbkASIITetap
7PT Alam Sutera Realty TbkASRITetap
8PT Bank Central Asia TbkBBCATetap
9PT Bank Negara Indonesia TbkBBNITetap
10PT Bank Rakyat Indonesia TbkBBRITetap
11PT Bank Tabungan Negara TbkBBTNTetap
12PT Bank Mandiri TbkBMRITetap
13PT Global Mediacom TbkBMTRTetap
14PT Bumi Serpong Damai TbkBSDETetap
15PT Charoen Pokphand Indonesia TbkCPINTetap
16PT Ciputra Development TbkCTRATetap
17PT XL AxiataEXCLTetap
18PT Gudang Garam TbkGGRMTetap
19PT Indofood CBP Sukses Makmur TbkICBPTetap
20PT Vale Indonesia TbkINCOTetap
21PT Indofood Sukses Makmur TbkINDFTetap
22PT Indocement Tunggal Prakarsa TbkINTPTetap
23PT Indo Tambangraya Megah TbkITMGTetap
24PT Jasa Marga TbkJSMRTetap
25PT Kalbe Farma TbkKLBFTetap
26PT Lippo Karawaci TbkLPKRTetap
27PT Matahari Department Store TbkLPPFTetap
28PT PP London Sumatra Indonesia TbkLSIPTetap
29PT Media Nusantara Citra TbkMNCNTetap
30PT Matahari Putra Prima TbkMPPABaru
31PT Perusahaan Gas Negara TbkPGASTetap
32PT Tambang Batubara Bukit Asam TbkPTBATetap
33PT PP (Persero) TbkPTPPTetap
34PT Pakuwon Jati TbkPWONTetap
35PT Surya Citra Media TbkSCMATetap
36PT Semen Indonesia (Persero) TbkSMGRTetap
37PT Summarecon Agung TbkSMRATetap
38PT Siloam International Hospitals TbkSILOBaru
39PT Sawit Sumbermas Sarana TbkSSMSBaru
40PT Tower Bersama Infrastructure TbkTBIGTetap
41PT Telekomunikasi Indonesia TbkTLKMTetap
42PT United Tractors TbkUNTRTetap
43PT Unilever Indonesia TbkUNVRTetap
44PT Wijaya Karya (Persero) TbkWIKATetap
45PT Waskita Karya (Persero) TbkWSKT

Tetap

Catatan:
Saham yang dicoret dari daftar sebelumnya : BDMN, HRUM, dan TAXI. Yang baru masuk dalam daftar adalah: MPPA, SILO dan SSMS


BACA : SAHAM, DEVIDEN, dan CAPITAL GAIN
www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Wednesday, April 1, 2015

Uang receh logam dan semangat nasionalisme

Uang receh kita, uang picisan, uang yang dianggap barang sisihan sisa-sisa. Yang nasibnya tak lebih baik dipake "nyawer" musisi jalanan, ngasih derma pengemis perempatan, dan yang lebih apes dipake untuk "kerokan" dari ujung tengkuk sampe ujung betis. Wow ! ternyata uang recehan itu menjadi tolok ukur inflasi yang terjadi di sebuah bangsa [hoek ! pengen muntah nggak Lo denger kalimat yang muluk-muluk].

Tapi beneran, Cing ! Ane masih ingat saat kecil dulu, di kisaran tahun 1985, saat kita masih sering digigit "orong-orong" saat main di kebon Pak Haji. Tahun segitu duit 5 rupiah sudah bisa dipake beli krupuk sambal segebok gedhe. Nggak percaya ?

Sumber gambar : hanadilahana.wordpress.com
Waktu berjalan, lambat laun duit recehan bernasib malang itu semakin letoy digebug inflasi. Nilai tukarnya seakan tergerus putaran roda jaman [Puehh !].  Tahun 1992 duit 5 rupiah mulai lenyap. "Senjata" kerokan itu sudah ganti rupa ke angka 100 rupiah yang memang punya size mirip duit 5 rupiah. Apalagi itu, tuh. Duit logam seratus rupiah punya ukuran tebel, bisa dipake ngusir anjing dengan cara dilempar. Duit logam ini terus terang menjadi karya masterpiece Bank Indonesia yang berhasil mengembalikan kejayaan Toekang Kerok Poenggoeng Repoeblik Indonesia. Nah, di bawah ini, nih gambarnya. Duit ini pinggirnya mulus, tebel, sangat nyaman dipake kerokan. Dijamin Ente merem melek dikerok duit ini.

sumber : infobolu.com
Sodara-sodara sebangsa tanah-sebangsa air, kembali ke topik uang receh versus inflasi. Sekarang Ane mau nanya, seberapa sering Ente-ente bertransaksi menggunakan uang receh ? Ane kira jawaban Ente sama dengan jawaban Ane bahwa, repetisi penggunaan uang receh di kehidupan kita sehari-hari sudah minim. Dua tahun kemarin logam 500 rupiah mulai "ngumpet" dari peredaran. Nah, di tahun 2015 ini, logam 1000 tiba-tiba ketularan langka. 

Begini Sodara-Sodara, jika Ente-Ente dan termasuk Ane mulai meninggalkan pecahan logam rupiah kita, itu sama artinya dengan menggelindingkan "bola salju inflasi di negeri zamrud khatulistiwa" [Preett !]. Eh iya, beneran ! Duit logam lambat laun akan dimaknai otak kita sebagai "benda bundar tak bersisi yang remeh-temeh dan sangat-sangat tidak penting". Bayangkan ! gejala laten macam gini sudah nyata, Bro ! lihat saja ! beberapa Supermarket sudah mulai menggadaikan maruah nasionalisme kita terhadap nilai tukar rupiah ! [apa-apaan lagi neh]. Lah iya, Cing ! masak kembalian 500 rupiah diganti permen. Kelakuan macam begini ini yang menyebabkan "bola salju inflasi di negeri rayuan pulau kelapa" semakin tak terbendung. [iye-iye jangan ketinggian bahasanya, sok lu ah !]

Nah, meratapi nasib uang logam rupiah kita yang dipenuhi duka nestapa ini -tiba-tiba memantik ide brillian di otak Ane. [apa-apa ?]

Kapan-kapan Ente punya hajat beli kulkas di megamall, coba bertransaksi dengan logam recehan ! semoga mereka-mereka yang selama ini meremehkan recehan, pada insyaf saat keseleo mengangkat logam recehan sekarung. Semoga pula salah satu duit logam itu pada akhirnya meringankan beban nyeri di pundak mereka -saat anggota dari Barisan Toekang Kerok Poenggoeng Repoeblik Indonesia menunjukkan, betapa hebat kegunaan uang logam rupiah kita menyembuhkan nyeri di punggung pemuda-pemuda bangsa.  

Renungan : 

Beberapa tahun mendatang, barangkali duit di bawah ini sudah lenyap di peredaran. 

sumber : Bank Indonesia

Baca : Masihkah menabung pangkal kaya ?

www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Tuesday, March 31, 2015

Masihkah menabung pangkal kaya ?

Masihkah menabung pangkal kaya ? mmmm .. bisa iya, bisa tidak, yang jelas menabung menjadikan kita akrab dengan customer service, teller, dan securities di bank. Betul, ga ? Nggaaakk ! 

Banyak penasehat finansial bilang [bukan saya loh, ya], bahwa menabung bukan lagi pangkal kaya. Konon kata mereka, menabung alias menyimpan uang cash hanya cocok digunakan untuk sedia payung sebelum hujan alias kondisi darurat. Berapa besaran kondisi dana darurat ?. Ah, tentu beda masing-masing orang. Tergantung dari besaran pengeluaran individu tiap bulan. Kalau setiap hari menuntut makan steak onta arab yang harganya limaratus ribu misalnya, tentu uang di kantong yang cuman seratus ribu akan menjadi darurat bagi perut orang tersebut [tuh, kan, mulai ngaco lagi]. Oke-oke, istilahnya akan gue ganti. Pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan istilahnya adalah "Besar lingkar perut daripada tali kolor".  

Dana darurat menurut mereka para pakar finansial adalah sebesar 12 kali pengeluaran bulanan. "Wow ! kecil banget ya". Iya-iya, kalau semisal Ente mampu dan kuat mengikuti gaya hidup cicak yang cuman makan laron.

Semisal nih, pengeluaran bulanan 5 juta, tentunya dana darurat yang disediakan ya 60 juta. Dana tersebut harus bisa "diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya" mampu berada di tangan kita. Dengan dana tersebut, diasumsikan selama satu tahun mendatang, kita-kita ini diharap bisa mencari sumber pendapatan lain agar kondisi tanggap darurat tersebut segera berakhir.

Nah, kembali ke topik. Mengapa menabung bukan lagi menjadi pangkal kaya. Konon, nih, sekali lagi konon loh ya ... Imbal hasil dari menabung sudah kedodoran melawan inflasi. Inflasi ini adalah maling. Maling yang puaaaliiingg halus. Raja gendam aja kalah. Bayangkan  .. inflasi ini dalam setahun secara real sudah hampir 10 %. "Eh, kata siapa ? ga sampe segitu tuh kata BPS". Iya-iya, angka pemerintah memang ga sampe segitu, tapi coba aja rasakan sendiri. Obat kurap aja setiap tahun naik. Ada memang yang harganya tetep -tapi dengan catetan, stok lama, atau obatnya kadaluarsa. Husss !!

sumber gambar : sharia.co.id
Nah, mengapa imbal hasil tabungan "letoy geboy" melawan inflasi. Terang aja, Bro. Imbal hasil tabungan cuman 4% setiap tahun. Jelas kalah melawan inflasi. Apalagi kalu ente nabungnya cuman di Celengan Semar, malah semakin "lapuk" duit ente dimakan inflasi. Yang tahun ini bisa dipake beli kambing gedhe, eh-eh, tahun depan cuman bisa dipake beli anak kambing. Jadi deh lo beli anak kambing sambil nyanyi "mana-dimana kambing gedhe saya, kambing gedhe saya kok dimakan inflasi. Cacamarica Hey-Hey ! Cacamarica Hey-Hey !"

Nah, loh ! masih berbikir bahwa menabung pangkal kaya ?



www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)

Memilih Sekuritas Memilih Broker Saham

Wow ! Selamat bergabung dengan blog ini. Blog yang membahas tentang beberapa pernik investasi secara renyah dan gurih. Kayak krupuk udang aje, Man ! hehehe .

sumber gambar : marketbisnis.com
Anyway ... setelah memutuskan berinvestasi dengan saham, kita akan segera "berhubungan intim" dengan Broker atau makelar yang bernaung dalam sekuritas. Nah !! Sekuritas mana yang akan kita pilih ? Eng-Ing-Eng ! Glodag ! 
Saat ngikut Sekolah Pasar Modal di IDX dulu, Ane sempat mengajukan pertanyaan ini kepada narasumber, Bro. Dan narasumber itu memberi saran, 

  1. Cari sekuritas bonafid. Bonafid dalam arti dia memiliki reputasi atau "jaminan lebih" diantara sekuritas lain. Apa itu "Jaminan Lebih", beliau mengartikan sekuritas yang bernaung atau menjadi anak cabang BUMN. Nah ! cari itu ! ada BNI Security, ada Mandiri Security, dan lain-lain. Sedangkan faktor reputasi bisa dilihat dari track record securitas tersebut saat menghadapi berbagai macam krisis keuangan. Semisal tahun 1998, tahun 2008, atau 2013 kemarin. Bisa juga milih sekuritas yang berhasil memenangkan predikat sekuritas terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Nah !
  2. Cari Sekuritas yang deket dengan lokasi Ente. Jangan sampe suntuk karena jarak, Bro ! karena tentu saja yang namanya sekuritas tidak berada di semua kota. Hanya kota-kota tertentu yang memiliki sekuritas.
  3. Cari yang gampang atau enak dipake komunikasi. Pengalaman Ane saat milih sekuritas, orang-orang di sekuritas tersebut pada asik-asik semua. Dia nyuruh Ane nganggep itu kantor sekuritas sebagai kantor sendiri. Bikin mie rebus bisa, bikin kopi bisa, teh bisa, gratis pula ! hehehe. Apalagi memang itu sekuritas deket banget dengan tempat ngantor.
  4. Besaran fee transaksi. Besaran fee transaksi ini Beti alias beda-beda tipis untuk masing-masing Sekuritas. Besaran layanan itu tergantung pula dengan servis terhadap nasabah. Apakah full pendampingan, pendampingan sebagian, ataukah dilepas bebas seperti burung elang di angkasa (halah ! macam apa pula ini !). Ada yang 0.25% beli, ada pula yang 0.3%, 0.35%. Ada pula yang jual 0.3%, 0.4%. Pilihan itu pada kita, Bro ! bukan pada Satpol PP !!
Kemudian pertanyaan lain yang biasa diajukan saat mau gabung sekuritas adalah, "berapa duit sih kita bisa buka Rekening Dana Investor ?" Nah ! kalo yang ini beda-beda, Bro. Ini juga mesti kita pake pertimbangan buat milih sekuritas. Ada yang 25 Juta, ada yang 15 Juta, ada yang 10 Juta, ada juga yang 5 Juta. Tetapi meskipun demikian, biasanya sekuritas yang mensyaratkan duit cukup gede tersebut ngasih tips,

"Woi, Mas. 25 juta itu mah di atas selembar kertas buluk ini aje. Ente masukin dulu 25 juta, ntar bisa ditarik lagi, bisa  cuman 5 juta ente tinggalin disitu buat beli saham, yang 20 dibalikin lagi ke rekening bank," Nah !!! ketahuan ! gitu-gitu mereka juga bagian korporasi yang pengen narik nasabah sebanyak mungkin ! iya, Kan ?! Nggaaaakk !

Tapi terus terang Ane ada tips buat ente-ente. Pengen modal 500 ribu bisa daftar di sekuritas ? 
"ah, apa bisa ?" 
Bisa, Bro ! bisa ! caranya ente ikut Sekolah Pasar Modal dulu. Nah, para sekuritas itu sudah punya MOU alias memorandum of understanding, bagi siapa saja yang pernah ngikut sekolah itu dan dapet sertifikat, dengan duit cuman 500 ribu bisa daftar dan ngedapetin Rekening Dana Investor. Biasanya saat sekolah pasar modal, ada aja sekuritas yang buka booth disitu buat narik calon nasabah baru. Tertarik ?!



www.richwayout.blogspot.com (artikel investasi)